Cerita tentang agen togel online , Namanya, Marsini. Umurnya 75 th. Ia jalan tidak kenal saat, berkeliling-keliling kampung, mendatangi bebrapa tempat tinggal yang ia gemari.
Cerita tentang agen togel online
Marsini tidak sempat kawin. Mungkin saja karena sedikit bermanfaat, ia tidak di terima saudaranya. Satu hari hari tinggal dengan orang yang lain. Marsini cuma di beri tempat 3x tiga mtr. dekat dapur untuk tidur. Sehari-hari tak ada makanan yang didapatkan padanya.
“Ini Mar. ” saya sodorkan seribu perak. “Kamu ingin duduk dahulu apa selalu jalan? ”
Ia tidak menjawab, namun selalu saja duduk di kursi panjang di teras. Ia bentang uang pemberianku. “Matur nuwun. 1) Mudah-mudahan sampean memperoleh rezeki yang banyak. Serta agar makin banyak rezekinya, saya minta minumnya. ”
Memperoleh doa sesuai sama itu saya selekasnya ke dapur ambil air putih satu gelas.
“Matur nuwun. Sampean tanami jambu halaman tempat tinggal sampean, janganlah bunga saja. Agar dapat dipanen. ”
Saya agak terperanjat dengan sarannya. Kelihatannya dia tidak benar-benar memberi anjuran. Matanya menerawang, tidak sekilaspun lihat taman.
***
Judi
Agen Togel Online 2) begitu menggila di kampungku. Yang saya dengar satu kampung omsetnya nyaris lima puluh juta. Angka yang cukup besar untuk ukuran kampungku. Orang yang rajin melaksanakan ibadah juga dengan sembunyi-sembunyi turut juga berjudi. Apa sekali lagi saya yang tidak tahu bengkoknya huruf alif, mana dapat tahan dengan godaan itu. Meskipun demikian, saya tidak segila beberapa penjudi itu.
Bila dihitung-hitung baru sore hari ini nomor togelku tembus. Saya menempatkan lima ribu rupiah, bisa tiga ratus lima puluh ribu rupiah. Seperti umum, bila ada yang nomornya tembus kabarnya cepat menebar. Terlebih saya menempatkan cuma satu point.
Tetanggaku yang umum meramal dengan hitungan datang. “Bagaimana rumusnya kok dapat tembus satu angka? ”
Saya jawab, “Dikasih orang pandai. ”
Tetangga yang umum grandong 3) beda sekali lagi. “Sampean bisa nomor dari tempat mana? Apa dari mimpi? ”
Saya jawab, “Aku miliki rumus tepat. ”
Saya berniat berbohong pada mereka. Saya menginginkan merahasiakan asal nomorku.
Namun kebohonganku itu pada akhirnya terbongkar juga. Yang membongkar malah Marsini. Saat saya memberikannya uang dua puluh ribu rupiah, dia tersenyum. Seperti umum, dia berdoa sekali lagi untuk keberuntunganku. Lalu cepet-cepat pergi.
Waktu pergi itu ia mendatangi kerumunan orang. Beritanya, ia menunjukkan uang pemberianku pada tiap-tiap orang. “Kang Roso meamang loman. 4) Saksikan saya di beri dua puluh ribu. Bila loman demikian ya saya berikan nomor togel selalu. ”
***
Mulai sejak saya menang judi togel itu, Marsini jadi fokus perhatian penjudi togel. Tiap-tiap gerak geriknya dilihat. Banyak pula yang memancing-mancing supaya Marsini menyebutkan suatu hal. Mendekati siang hari, beberapa orang kewalahan mencari kehadiran Marsini. Kampung jadi merasa repot.
Tidak kalah repotnya saya. Banyak pula yang datang kepadaku ajukan pertanyaan diberi nomor berapakah oleh Marsini. Ada pula yang ajukan pertanyaan, saya ingin menempatkan nomor berapakah, serta ia ingin turut nomorku. Namun, saat mereka ketahui Marsini memanglah tidak singgah ke rumahku, mereka hilir mudik di jalan depan tempat tinggal.
Saat ada orang menyebutkan telah berjumpa Marsini, yang beda merubungnya. “Dia diam saja. ” tuturnya.
Mereka sesaat diam. Lihat sorot matanya, fikirannya tengah bergerak ke sana kemari.
“Diamnya bagaimana? ” bertanya satu diantara.
“Ya diam. ”
“Apa tidak anda cermati raut berwajah. Diam mungkin saja bisu. Namun dapat pula geram. Dapat pula menahan lapar. ”
“Sebentar. Sebentar. Dia memanglah diam namun barusan alisnya bergerak-gerak. ”
“Alis? Berapakah nomor alis? ”
“Kalau masalah alis bergerak, janganlah dipandang. Alis Marsini memanglah... ”
Tafsir menafsir itu mendadak pecah, saat Marsini berhenti diluar pagar rumahku. Dia mendoakan saya dengan sedikit berteriak. “Semoga sampean jadi orang kaya. ”
***
Sore setelah maghrib, dimuka rumahku ramai orang. Mereka beberapa penjudi togel yang telah mendarah daging. Mereka terlihat bergembira sembari sering mengucap angka lima puluh. Lima puluh?
“Kang Roso, benar betul tepat. ”
“Apanya yang tepat? ”
“Nomornya Marsini keluar sekali lagi. Kita semuanya menang. Bandar jebol. ”
“Nah, begini semestinya. Bila kita menyatu, bandar tentu jebol. ”
“Bukan masalah menyatunya. Namun bila Marsini tidak tepat ya mana dapat jebol. ”
Togel sore itu keluar angka 50. Angka 50 itu gambar binatangnya beruang. Tersebut yang ditafsir beberapa orang saat Marsini mendoakan saya supaya jadi orang kaya. Orang kaya bermakna orang beruang.
Saya terasa turut suka serta bangga. Beberapa penjudi yang seringkali kalah itu pada akhirnya menang juga. Namun saya juga kawatir, bebrapa janganlah juga akan besar taruhannya masa datang. Mereka bukan sekedar juga akan jual perlengkapan tempat tinggal tangganya, mungkin saja tempat tinggalnya juga akan turut terjual. Sejitu jitunya kode yang didapatkan Marsini, dia manusia umum yang tidak luput dari salah.
***
Kekhawatiranku belum juga dapat dibuktikan. Hingga sebagian pengeluaran togel, nomor Marsini masih tetap tembus. Namun belakangan ini mereka menang karena mereka ekstra cermat. Menurutku, tafsiran mereka jauh dari kode yang didapatkan Marsini.
Terhitung 3x pengeluaran paling akhir kode yang didapatkan Marsini hampir tak ada hubungan dengan angka yang keluar. Pendapat orang, kode Marsini seringkali meleset karena Marsini telah tidak serius sekali lagi. Menurut mereka, Marsini telah kemaruk 5) dengan uang. Kelihatannya Marsini telah mulai jual kode-kodenya. Dia akan tidak berikan bila orang tidak memberikannya uang yang disuruhnya.
Keluguan Marsini telah menghilang. Sinyal tanda Marsini jadi penghubung kemampuan yang ada di luar kemampuan manusia telah lenyap. Serta, Marsini telah tidak jadi fokus perhatian sekali lagi. Bahkan juga oleh anak-anak muda seringkali dihardik.
Namun, Marsini tetaplah saja jalan seperti umumnya. Dengan jalannya yang perlahan seperti bekicot, ia telusuri kampung untuk kampung. Minta uang pada seorang yang didapati. Berdoa untuk nasib baik pemberi.
Pada hari Minggu siang, Marsini mendadak telah masuk di halaman rumahku. “Kang Roso...! Kang Rosooo...! ”
Saya tidaklah perlu ajukan pertanyaan sekali lagi. Saya sodorkan seribu perak. Namun dia menampik.
“Saya tidak minta uang. Saya menginginkan salak. ” tuturnya.
“Saya tidak miliki salak Marsini. ” kataku. Aneh memanglah. Orang telah tidak bergigi minta buah yang cukup keras dagingnya.
Keinginan Marsini ini jadi gempar saat tetanggaku menang togel satu angka. Ia memperoleh angka itu dari istriku. Rupanya istriku memberitahukan tetangga bila siang itu Marsini datang ke tempat tinggal minta buah salak.
Saya sendiri telah tidak berfikiran sekali lagi masalah angka
Togel Online. Saya terasa tak ada untungnya berjudi terus-terusan. Tak ada narasi orang kaya karena judi.
Saat Senin pagi Marsini telah bertingkah aneh, beberapa penjudi togel yang telah cukup lama tidak menang terasa angkanya telah berada di depan mata. Marsini selama jalan menyanyi lagu Helly. Walau syairnya tidak demikian terang lagu yang disenandungkan terang sekali bercerita mengenai si anjing kecil itu.
Omset togel mendadak melonjak 3x lipat. Mendekati nomor keluar semua kampung tegang. Beberapa pemasang nomor anjing gelisah. Jalanan seperti juga akan ada karnaval. Tidak lebih dari 30 menit kemudian, beberapa orang yang turun ke jalan melongo. Kode anjing dari Marsini meleset jauh. Mereka kalah telak.
Ketika yang nyaris berbarengan Marsini menyeret kakinya lewat dimuka tempat tinggal. Nada gesekan sandal jepitnya isi kesunyian. Merasa menyayat ditingkap angin yang membawa mendung berarak. Ia berkata dengan nada demikian nyaring, seperti menirukan iklan sepeda motor di tv : “Togel dilawan... ”
Baca juga : Kelebihan togel online